Jepang punya cara sendiri mendefinisikan kepribadian seseorang berdasar
pada golongan darahnya. Penentuan ini bukan sekadar ramalan, melainkan
dari penelitian selama bertahun-tahun. Walau mungkin belum tentu akurat
seratus persen, makin banyak masyarakat Jepang semakin percaya.
Furukawa
Takeji, disebut sebagai peneliti awal yang menjelaskan hubungan antara
golongan darah dengan kepribadian. Seperti dikutip dari japanvisitor,
awalnya ia hanya menjabarkan dua tipe kepribadian secara sederhana.
Golongan darah A yang punya temperamen halus dan intelektual tinggi, dan
golongan darah B yang bertemperamen kasar serta mudah gusar.
Penelitian
terhadap golongan darah ini terus berlanjut mulai tahun 50-an, 60-an,
70-an, dan hasilnya semakin menjadi populer dan pusat perhatian di
Jepang. Langkah Furukawa diteruskan Masahiko dan Toshitaka Nomi,
pasangan ayah dan anak yang membuat sebuah tim untuk mempelajari dan
mengembangkan sub informasi tentang kepribadian berdasarkan golongan
darah.
Inilah tipe kepribadian sesuai golongan darah versi Jepang, seperti dikutip dari apakabardunia.com
Golongan darah O â?? Tipe Ksatria
Mereka
yang memiliki golongan darah O adalah tipikal ksatria. Orang yang
selalu menjadi pusat perhatian, pemula, setia, punya semangat dan
passion yang tinggi, percaya diri, mandiri, berambisi tinggi dan mudah
cemburu.
Tokoh terkenal dunia yang memiliki golongan darah O:
Ratu Elizabeth II, John Lennon, Elvis Presley, Liam & Noel
Gallagher, Paul Newman.
Golongan darah A â?? Tipe Petani
Mereka
yang memiliki golongan darah A adalah tipikal petani. Golongan darah A
berkepribadian kalem, sensitif, sabar, bertanggung jawab, terkadang
terlalu khawatir, keras kepala, sulit untuk selalu tenang.
Tokoh
terkenal dunia yang memiliki golongan darah A: Adolf Hitler, George Bush
Senior, Soseki Natsume, Ringo Starr, Britney Spears.
Golongan darah B â?? Tipe Pemburu
Dikatakan
tipe pemburu karena golongan darah B ini memang optimis,
individualismenya sangat tinggi, tidak terlalu suka aturan dan doyan
berontak, kreatif, fleksibel, liar dan tak mudah dijinakkan. Mereka juga
orang yang sulit sekali diprediksi dan selalu melakukan segala hal
berdasarkan insting semata.
Tokoh terkenal dunia yang memiliki
golongan darah B: Akira Kurosawa, Paul McCartney, Mia Farrow, Leonardo
Di Caprio, Jack Nicholson.
Golongan darah AB â?? Tipe Humanis
Unik,
dan berjiwa sosial, itulah si golongan darah AB. Mereka selalu terlihat
bersikap tenang, terkontrol, kritis, namun populer dan mudah bergaul.
Mereka lebih banyak berpikir rasional.
Tokoh terkenal dunia yang memiliki golongan darah AB: Jackie Chan, Marilyn Monroe, John F Kennedy, Mick Jagger, Alain Prost.
Januari 06, 2014
sperma robot pertama di dunia
lmuwan Institute for Integrative Nanosciences di Dresden, Jerman, berhasil menciptakan sperma robot pertama. Sel sperma ini merupakan mikroorganisme sibernetika yang terbuat dari kombinasi logam dan bagian sel sperma (ekor).
Uniknya, sperma ini dapat dikendalikan sehingga dapat digunakan untuk membuahi sel telur, juga dapat difungsikan mengobati bagian tubuh manapun.
Dilansir Gizmodo, sperma robot ini diciptakan dari tabung sangat kecil, mempunyai panjang 50 mikron dan diameter 5-8 mikron. Tabung ini mampu menangkap dan melepaskan sperma.
Selanjutnya, tim peneliti menggunakan medan magnet untuk mengendalikan arah tabung logam, dan mengendalikan arah sperma berenang.
Pemimpin studi ini, Oliver Schmidt mengatakan opsi pengobatan menggunakan sel sperma merupakan sebuah alternatif baru dan setidaknya cukup efisien.
"Sel sperma merupakan pilihan yang tak berbahaya bagi tubuh manusia, tak memerlukan sumber daya luar dan dapat berenang melalui cairan kental," jelas dia.
Laman Newscientists melansir, cara sperma robot dianggap lebih mudah dalam mengendalikan sel tunggal. Sampai saat ini, peneliti hanya bisa berhasil mengendalikan sel-sel untuk bekerja sama. Misalnya, kelompok sel bakteri yang digunakan untuk mendorong manik-manik bersama.
"Jenis pendekatan hibrida ini dapat membuka jalan pembuatan sistem robotik mikro yang efisien," kata Eric Diller, peneliti Univeristas Toronto, Kanada.
Diller berpendapat, cara ini patut jadi solusi meski memungkinkan robot mikro berenang secepat sel biologis memang sulit.
event at Gatot Soebroto
Hallo teman teman bloggers,
apa kabar nya nich? (alay dikit lah, biar akrab)
kembali lagi bertemu dengan saya, si penulis yang cantik ( walau tak terlihat), baik hati ( walau belum dekat), dan kata nya sih, saya adalah si BIGOS,( Biang Gosip) yah, tapi gosip nya yang bermanfaat dong tentunya..
Kali ini saya akan mencoba menanpilkan kegiatan yang pernah di ikuti oleh IKM PRODI DIII Kebidanan kita, yang dengan susah payah mengikuti berbagai acara yang di selenggarakan oleh Akbid Gatot Soebroto.
teman teman, perlu kalian ketahui (cieee, pemberitahuan ni) Abid kita AKBID RSIJ FKK UMJ memenangkan sebuah lomba yaitu fashion show dengan menyandang Juara ke III. Hal ini sangat membuat bangga semua mahasiswa yang mendengar kan pengumuman di tempat olah TKP pada saat itu. Mendadak darah mengalir, mengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala , lalu jantung berdetak , berdetak lebih kencang seperti kedera mau perang ( kenapa malah jadinya ke lagu slank ???)
yaaah, begitulah suasana hati kita pada saat itu. saat- saat yang tidak di duga, di sangka, dan semua itu diluar pemikiran kita.
Intinya aja lah ya, kita sangat mengucapkan banyak terima kasih buat semua anak IKM tingkat 1 dan 2 yang sudah berkenan hadir dan membantu terselenggaranya kegiatan kita ini. terutama buat peserta lomba Fashion Show yang udah semangat latihan jalan, menjawab pertanyaan, dan udah ngorbanin waktu, tenaga, dan materinya buat terselenggaranya acara ini. Sekali lagi terima kasih buat kak Angie Nuristianah dan Ficky Adiputra S.... semoga kerja sama ini bisa terus berjalan dengan baik.
Ini dia lenggak lenggok model kita di atas catwalk
tapi teman semua, lomba yang kami ikuti tidak hanya fashion show saja tapi ada bidang olahraganya juga. ini lah dia para atlit volley ball akbid RSIJ FKK UMJ
dan satu lagi teman, karena bidan itu adalah multitalent, kami mengikuti lomba PBB . maklumlah siapa tau ibu ibu bidan ini nantinya akan bersuamikan seorang prajurit atau angkatan, maka harus mulai menyiapkan diri untuk melatih baris berbaris. Ini lah kesungguhan nya para bidan multitalent...
tapi semua itu tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari para suporter yang datang untuk menyemangati teman teman peserta. inilah ke EKSISan para suporter...
yaaah teman tidak terasa menulis ini hampir membuat jari jemari saya keriting..
mungkin cukup sampai di sini saja pertemuan kita kali ini. saya penulis mengucapkan maaf apabila dalam penyajian kurang memuaskan dan ada pihak yang merasa tersinggung dan di rugikan..
semoga tulisan saya kali ini terdapat banyak manfaatnya.
selamat berjumpa kembali pada tulisan tulisan selanjutnya yaaa.....
apa kabar nya nich? (alay dikit lah, biar akrab)
kembali lagi bertemu dengan saya, si penulis yang cantik ( walau tak terlihat), baik hati ( walau belum dekat), dan kata nya sih, saya adalah si BIGOS,( Biang Gosip) yah, tapi gosip nya yang bermanfaat dong tentunya..
Kali ini saya akan mencoba menanpilkan kegiatan yang pernah di ikuti oleh IKM PRODI DIII Kebidanan kita, yang dengan susah payah mengikuti berbagai acara yang di selenggarakan oleh Akbid Gatot Soebroto.
teman teman, perlu kalian ketahui (cieee, pemberitahuan ni) Abid kita AKBID RSIJ FKK UMJ memenangkan sebuah lomba yaitu fashion show dengan menyandang Juara ke III. Hal ini sangat membuat bangga semua mahasiswa yang mendengar kan pengumuman di tempat olah TKP pada saat itu. Mendadak darah mengalir, mengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala , lalu jantung berdetak , berdetak lebih kencang seperti kedera mau perang ( kenapa malah jadinya ke lagu slank ???)
yaaah, begitulah suasana hati kita pada saat itu. saat- saat yang tidak di duga, di sangka, dan semua itu diluar pemikiran kita.
Intinya aja lah ya, kita sangat mengucapkan banyak terima kasih buat semua anak IKM tingkat 1 dan 2 yang sudah berkenan hadir dan membantu terselenggaranya kegiatan kita ini. terutama buat peserta lomba Fashion Show yang udah semangat latihan jalan, menjawab pertanyaan, dan udah ngorbanin waktu, tenaga, dan materinya buat terselenggaranya acara ini. Sekali lagi terima kasih buat kak Angie Nuristianah dan Ficky Adiputra S.... semoga kerja sama ini bisa terus berjalan dengan baik.
Ini dia lenggak lenggok model kita di atas catwalk
piala yang kami dapatkan akibat kegigihan dan kerja keras semua pihak
ini juga kami tampilkan betapa antusias nya para suporter dari Akbid RSIJ FKK UMJ dalam mengikuti permainan yang di adakan oleh panitia,
betapa cantiknya para bu bidan ini. mereka menunjukkan bahwa "walaupun kami seorang bidan, jiwa kami tetap olahragawan sejati . kami si wanita strong,"
dan satu lagi teman, karena bidan itu adalah multitalent, kami mengikuti lomba PBB . maklumlah siapa tau ibu ibu bidan ini nantinya akan bersuamikan seorang prajurit atau angkatan, maka harus mulai menyiapkan diri untuk melatih baris berbaris. Ini lah kesungguhan nya para bidan multitalent...
tapi semua itu tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari para suporter yang datang untuk menyemangati teman teman peserta. inilah ke EKSISan para suporter...
yaaah teman tidak terasa menulis ini hampir membuat jari jemari saya keriting..
mungkin cukup sampai di sini saja pertemuan kita kali ini. saya penulis mengucapkan maaf apabila dalam penyajian kurang memuaskan dan ada pihak yang merasa tersinggung dan di rugikan..
semoga tulisan saya kali ini terdapat banyak manfaatnya.
selamat berjumpa kembali pada tulisan tulisan selanjutnya yaaa.....
November 25, 2013
Pada saat ini, terutama di desa-desa, anak perempuan pada usia sangat dini telah dinikahkan oleh orang tuanya. Menikah di usia muda akan membawa banyak konsekuensi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial, disamping itu menikah di usia muda memiliki potensi lebih besar gagal (cerai) karena ketidaksiapan mental dalam menghadapi dinamika rumah tangga tanggung jawab atas peran masing masing seperti dalam mengurus rumah tangga, mencukupi ekonomi dan mengasuh anak.
Undang-undang
No. 23 Tahun 2002 Pasal 1 tentang Perlindungan Anak menyebutkan bahwa
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Maka dari itu, perkawinan pada
usia tersebut haruslah dicegah.
Namun,
undang-undang tersebut ternyata mengalami disharmonisasi dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang menyebutkan bahwa perempuan hanya boleh
melangsungkan perkawinan jika telah mencapai usia 16 tahun dan usia 19
tahun bagi laki-laki dengan ketentuan mendapatkan izin dari orang tua.
Dengan usia seperti itu, semestinya belum bisa dianggap dewasa untuk
hubungan seksual karena belum memiliki kematangan secara fisik maupun
psikologis (Damanik; 2010).
Selain itu, menurut
laporan di Ditjen Badan Peradilan Agama, angka perceraian selalu
meningkat, dan perceraian disebabkan bermacam-macam alasan, antara lain
karena tidak harmonis, tidak bertanggung jawab, percekcokan terus
menerus, dan lain sebagainya. Tetapi jika ditelusuri lebih jauh lebih
disebabkan karena perkawinan dini.
Pengaruh pendewasaan usia perkawinan
dalam mewujudkan generasi berencana
Berdasarkan
analisis masalah di atas, telah diuraikan bahwa saat ini masih banyak
terjadi perkawinan usia muda, terutama pada perempuan di bawah 20 tahun.
Banyak faktor yang memengaruhi perkawinan usia muda ini, antara lain
faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.
Ketentuan
batas usia perkawinan yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
yakni sebenarnya sudah tidak sesuai lagi dengan zaman sekarang. Untuk
ukuran sekarang, 19 tahun bagi laki-laki berarti baru lulus Sekolah
Menengah Atas, dan 16 tahun bagi perempuan baru lulus Sekolah Menengah
Pertama. Selain
itu, peraturan perundang-undangan masih terlalu rendah mengatur usia
seseorang bisa menikah, telah memberikan persetujuan hubungan seksual
dan menafikan kenyataan bahwa anak-anak masih perlu didorong untuk
melanjutkan pendidikan serta menikmati masa remajanya.
Perkawinan yang
dilangsungkan pada umur tersebut secara psikis dipandang belum siap
untuk melakukan perkawinan dengan segala akibatnya, sehingga menurut
pengalaman ada persoalan sedikit saja berujung di Pengadilan Agama untuk
menyelesaikan perceraiannya. Menurut promovendus, H. Andi Syamsu Alam
SH, MH, perkawinan diijinkan bagi laki-laki sudah mencapai umur 21 tahun
dan bagi perempuan sudah mencapai umur 19 tahun karena menurut KUH
Perdata anak dipandang dewasa kalau sudah umur 21 tahun, mindset masyarakat mengawinkan anaknya sebelum umur tersebut, perlu diubah
Saat
ini telah diusulkan revisi terhadap Undang-undang (UU) Perkawinan,
khususnya pasal tentang umur minimal orang yang boleh menikah, yakni
minimal 20 untuk perempuan dan laki-laki 25 tahun. (Sugiri; 2010;
BKKBN). Hal ini didasarkan pada temuan di lapangan yang menyebutkan
banyak kendala pada keluarga yang memulai bahtera rumah tangganya tanpa
perencanaan matang dan masih terlalu muda.
Pada
dasarnya pernikahan usia dini tidak selamanya memberikan dampak
positif, tetapi memberikan dampak merugikan bagi masyarakat itu sendiri.
Maka dari itu, BKKBN memberikan solusi melalui Program Genre-nya, yakni
Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
PUP
merupakan bagian dari Program KB untuk generasi muda dengan sebutan
Genre (Generasi Berencana). Dalam generasi berencana (Genre),
generasi/remaja pada masa transisi merencanakan kapan akan menikah
dengan menunda usia perkawinan sampai minimal 20 tahun untuk perempuan
dan 25 tahun untuk laki-laki. Dengan perencanaan dan persiapan kehidupan
berumah tangga, kapan harus hamil, berapa jarak kelahiran, dan
bercita-cita untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,
sehingga kelak menjadi keluarga yang berkualitas dan dapat mencegah
ledakan penduduk di masa yang akan datang.
Penundaan
usia perkawinan juga secara langsung memberi dampak mempercepat
penurunan tingkat kelahiran. Di samping itu, penundaan usia perkawinan
juga berakibat pada penurunan kematian ibu, anak, dan bayi karena pada
saat melahirkan ibu lebih matang dan dewasa.
Kesimpulan
PUP
merupakan bagian dari Program KB untuk generasi muda dengan sebutan
Genre (Generasi Berencana). Dalam generasi berencana (Genre),
generasi/remaja pada masa transisi merencanakan kapan akan menikah
dengan menunda usia perkawinan sampai minimal 20 tahun untuk perempuan
dan 25 tahun untuk laki-laki. Dengan perencanaan dan persiapan kehidupan
berumah tangga akan mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera, sehingga kelak menjadi keluarga yang berkualitas dan dapat
mencegah ledakan penduduk di masa yang akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)